Situs Pariwisata Triponyu Berhasil Meraih Penghargaan UNWTO

SOLO - Start up pariwisata asal Kota Solo, Jawa Tengah, Triponyu.com, berhasil meraih penghargaan dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). Organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu memberikan apresiasi kepada start up ini karena dinilai telah menggandeng kearifan lokal (local wisdom) dalam pengembangan kepariwisataan.

CFO/CBDO Triponyu.com Alfonsus Aditya mengatakan, penghargaan itu akan diberikan pada 17 Januari mendatang di Madrid, Spanyol. Triponyu.com meraih award setelah menjadi salah satu finalis untuk kategori inovasi oleh non govermmental organization (NGO).

“Kami nanti juga akan mempresentasikan apa yang kami lakukan ceremony pemberian award,” kata Alfonsus di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2018).

Dia mengaku sangat kaget meraih award dari UNWTO karena Triponyu.com baru berusia dua tahun. Selain itu, saingannya juga dari berbagai negara di dunia. Salah satu hal yang menarik hingga start up yang dikelolanya meraih award adalah menggandeng kearifan lokal. Seperti komunitas komunitas lokal, local guide, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis). Sehingga perjalanan wisata yang dimunculkan merupakan sesuatu yang unik, baru, berbeda, dan inovatif.

CEO Triponyu.com Agustinus Adhitya mengatakan, perjalanan wisata yang ditawarkan dengan melibatkan local wisdom ternyata menarik turis dari mancanegara. Hampir 100% wisatawan yang menggunakan jasa Triponyu.com berasal dari luar negeri. Dalam sebulan rata rata sudah melayani 13 paket perjalanan wisata.

“Daerah yang dituju antara lain Bali, Solo, Rembang, Lasem, Semarang, dan Lombok,” kata Agustinus. Start up ini juga sangat terbuka dan berusaha untuk menggandeng komunitas lokal sebanyak banyaknya dalam pengembangan pariwisata.

Ketua Pokdarwis Solo Mintorogo mengatakan, pihaknya bersama Triponyu.com telah menjalin kerjasama guna mengembangkan pariwisata di Solo. Gagasan yang disampaikan Triponyu.com diakui merupakan ide besar dan diharapkan ke depan mampu mengangkat potensi wisata yang di perkampungan yang belum tergali.

“Potensi wisata kekampungan yang berhasil diangkat antara lain kampung Sudiroprajan melalui trip wisata tematik dengan melibatkan local wisdom, dan guide lokal,” beber Mintorogo.